Leukosit atau sel darah putih terdapat di dalam darah manusia dan berjumlah sekitar 5.000 – 10.000 butir setiap mm3 darah manusia. Leukosit berumur sekitar 12 hari. Leukosit memiliki sebuah nukleus, tidak berwarna, dan menunjukkan gerakan amuboid. Leukosit dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
A. Leukosit Granulosit.
Leukosit granulosit adalah leukosit yan plasmanya mengandung granul. Leukosit granulosit dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Neutrofil, karakteristiknya :
Memiliki nukleus yang terdiri dari 2-5 lobus,
Jumlahnya sekitar 65% di dalam tubuh orang sehat,
Plasmanya bersifat netral sehingga granulnya dapat menyerap zat warna preparat yang bersifat netral,
Bersifat fagosit,
Neutrofil bergerak secara amuboid dari darah,
Neutrofil masuk ke jaringan yang terinfeksi dan menghancurkan nilai yang ada,
Gerak neutrofil terjadi karena sinyal kimiawi dari daerah yang terluka.
2. Eosinofil, karakteristiknya :
Memiliki nukleus yang terdiri dari 2 lobus,
Jumlahnya sekitar 4-5% dalam darah orang sehat,
Plasmanya bersifat asam sehingga granulnya dapat diwarnai oleh eosin,
Peningkatan eosinofil terjadi pada peristiwa alergi, infeksi parasit, kanker tulang, dll.
3. Basofil, karakteristiknya :
Memiliki nukleus yang bentuknya teratur,
Jumlahnya sekitar 1% dalam tubuh orang sehat,
Plasmanya bersifat basa,
Dapat menghasilkan histamin (zat yang berfungsi melawan alergen) dan heparin (zat yang mencegah pembekuan darah),
Peningkatan basofil terdapat pada leukimia dan fase penyembuhan infeksi.
B. Leukosit Agranulosit.
Leukosit agranulosit adalah leukosit yang plasmanya tidak mengandung granul. Leukosit agranulosit dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Limfosit, karakteristiknya :
Memiliki nukleus yang besar dan tidak memiliki granula dalam sitoplasmanya,
Jumlahnya sekitar 20-25% dalam darah orang sehat,
Selnya tidak bergerak bebas,
Berfungsi membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam tubuh,
Ada 2 jenis limfosit yaitu sel B yang dibentuk dalam sumsum tulang dan berfungsi dalam pembentukan antibodi dan sel T yang terbentuk dalam kelenjar tibus dan berfungsi dalam pengaktifan sistem imun.
2. Monosit, karakteristiknya :
Memiliki nukleus yang besar,
Jumlahnya sekitar 3-8% dalam tubuh orang sehat,
Monosit dapat berpindah dari aliran darah ke jaringan,
Di dalam jaringan, monosit membesar dan berubah menjadi makrofag.